Ditengah Pandemi, Petani di Kelurahan Sungai Nibung Mulai Panen Padi
![]() |
Ketua Rt 04 Kelurahan Sungai Nibung, Gazali (baju kuning) dan Ketua Kelompok Tani Nibung Jaya, Dadi Darsono |
![]() |
Rabiatul Adawiyah sedang memanen padi |
![]() |
Thabrani (46) salah seorang petani sedang panen |
KUALATUNGKAL – Meski di masa pandemi covid-19, sejumlah petani sawah di areal pasang surut di Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi mulai panen padi sawah hingga beberapa Minggu kedepan.
‘’Alhamdulillah,
kami bersyukur kepada Allah subhanahu wataala, kami mulai memanen padi, ‘’ungkap
Tabrani (46) salah seorang petani di daerah tersebut ketika ditemui Radar
Tanjab di sela-sela memanen
padi di sawahnya, Sabtu (27/02).
Tabrani
mengaku, hasil panen padi di sawah miliknya tidak dijual, melainkan untuk
konsumsi keluarga dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga. ‘’Apalagi
ditengah pandemi seperti ini, ketersediaan pangan sangat penting, ‘’ucapnya.
Sementara
itu, di tempat terpisah Ketua Kelompok Tani Nibung Raya, Rt 04, Kelurahan
Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Dadi
Darsono kepada Radar Tanjab mengatakan, kawasan pertanian padi pasang surut
di daerahnya ini, merupakan program cetak sawah hasil kerjasama Markas Besar TNI
(Mabes TNI) dengan Pemerintah Pusat yang dimulai tahun 2016 lalu seluas 98 hektar.
Variestas bibit padi yang ditanam adalah jenis varietas Inpara 3. Karena bibit
ini merupakan bibit yang tingkat ketahanannya ditanam di rawa lebak dan pasang
surut.
Areal
persawahan tersebut dikelola dua Kelompok Tani, yang terdiri dari Kelompok Tani
Nibung Jaya seluas 48 hektar dan Kelompok Tani Nibung Jaya I seluas 50 hektar.
‘’Sedangkan,
Kelompok Tani yang saya ketuai mengelola seluas 48 hektar. Dan masing-masing petani ada yang dapat
beberapa petak untuk digarap. Dan alhamdulillah, seperti bapak liat sebagian
sudah mulai panen, ‘’ungkapnya.
Ketua Kelompok
Tani Nibung Raya, Dardi Darsono yang didampingi Ketua Rt 04, Kelurahan Sungai
Nibung, Gazali juga menjelaskan, selama hampir lima tahun program cetak sawah
di daerahnya, merupakan cetak sawah yang dianggap berhasil untuk wilayah
Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Meskipun dia
mengaku, para petani yang menggarap sawah tersebut kebanyakan dari luar
Kelurahan Sungai Nibung. Namun, demikian potensi produksi gabah kering setelah
panen bisa mencapai rata-rata 2 ton sampai 2,5 ton perhektarnya.
Disebutkan, apabila
dikelola lahan pertanian itu dikelola secara profesional oleh para petani, dengan
memperhatikan pemupukan, hama maka produksi bisa ditingkatkan menjadi rata-rata
4 ton perhektar gabah kering setelah panen. ‘’Yah, terkadang petani kita belum
mengganggap bertani itu merupakan kebutuhan, melainkan masih sebatas hiburan, ‘’sebutnya.
Untuk itu,
Dardi Darsono yang merupakan mantan PNS di Dinas Pertanian ini mengharapkan,
agar petani benar-benar mengelola lahannya dan bukan sebatas hiburan. Sehingga
ketahanan pangan di Tungkal Ilir khususnya dan Kabupaten Tanjungjabung Barat
bisa dipertahanankan, dan lahan yang ada tidak dialih fungsikan ke tanaman
lain, seperti tanaman kelapa sawit dan pinang. (yasmin simamora)
Posting Komentar