SKK Migas –KKKS Sumbagsel Berhasil Memberikan Sumbangan Produksi Minyak Sebesar 10,4% dan Gas 30% dari Produksi Nasional
KUALATUNGKAL - Memasuki Kuartal Pertama Tahun 2020, semua merasakan imbas dari adanya pandemik global yang disebabkan covid-19. Tidak terkecuali dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas, yang juga mengalami triple shock, yaitu menurunnya harga minyak dunia (yang berakibat pada harga minyak nasional/ICP), nilai tukar rupiah yang sempat lemah secara signifikan, dan turunnya permintaan (demand) komoditi gas.
Namun demikian, melalui usaha dan upaya yang
optimal, SKK Migas Sumatera Bagian Selatan
Sumbagsel)
bersama dengan Kontraktor KKS dapat mempertahankan capaian produksi migas
sesuai target APBNP 2020.
Rata-rata produksi harian minyak bumi wilayah
Sumbagsel hingga akhir
Oktober 2020 tercatat 74.201 BOPD sementara rata-rata produksi harian gas
sebesar 1.838 MMSCFD.
“Kita akan terus melakukan pengawasan agar
produksi minyak dan gas wilayah Sumbagsel, dapat tercapai sesuai dengan target
APBNP 2020,“ kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo,
pada kegiatan INFRADA Sumsel 2020,Jum’at
(27/11).
Dia mengakui, kondisi
mewabahnya pandemi global covid-19 yang belum berakhir saat ini sangat
mempengaruhi kegiatan operasional hulu migas di lapangan. “Turunnya harga
minyak dunia, kebijakan pembatasan produksi oleh negara-negara penghasil
minyak, “isu perang harga antara Amerika-China“ merupakan faktor-faktor yang
memicu berfluktuasinya nilai tukar Rupiah serta mempengaruhi demand atau
permintaan komoditi migas. Selain itu, di awal merebaknya covid-19, disebabkan
karena disinformasi mengenai pandemik ini, mengakibatkan timbulnya kecurigaan
dan pembatasan terhadap lalu lintas pekerja dan barang untuk mendukung
aktifitas di wilayah operasi migas”
ungkap Adiyanto.
Produksi minyak dan gas Sumbagsel berasal
dari 23 Kontraktor KKS yang mengelola wilayah kerja yang telah berproduksi
dimana 15 Kontraktor KKS berada di wilayah Sumatera Selatan, dan 4 terbesar
produksinya masing-masing yaitu Pertamina EP, Medco E&P Rimau, dan
ConocoPhillips Grisik Ltd, dan PHE Jambi Merang. Sementara
untuk hasil produksi gas tertinggi wilayah Sumatera Selatan dihasilkan oleh ConocoPhillips
Grissik Ltd.
Penghasil Terbesar Produksi Migas di Jambi
Kemudian, dari tujuh Kontraktor KKS yang
ada di wilayah Jambi hingga akhir Oktober 2020 ini, PetroChina International
Jabung, merupakan penghasil minyak dan gas terbesar di wilayah Jambi. Kemudian disusul PT
Pertamina EP Asset 1 dan Montd’or Oil Tungkal Ltd.
Atas capaian ini, Adiyanto sangat
mengapresiasi kerja keras semua KKKS. Dan mengharapkan
agar kedepannya produksi migas Sumbagsel dapat naik secara signifikan.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa SKK Migas
– KKKS Sumbagsel akan terus menjaga komitmen dalam usaha mencari cadangan migas
untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Adiyanto juga menyatakan, pihaknya siap untuk memaksimalkan
segala upaya dalam hal mewujudkan cita-cita bersama 1 Juta BOPD tahun 2030. (asm/sumber Humas SKK Migas Sumbagsel)
Posting Komentar