Sarana dan Prasarana SDN 208 Simpang Tuan Tak Layak Pakai
![]() |
Inilah Kondisi Ruang Kelas SD sudah tak layak lagi |
Siswa dan guru SD Negeri 208 Simpang Tuan mengaku, sangat tidak nyaman dan khawatir saat proses belajar mengajar di gelar di dalam kelas.
Penyebabnya, yakni beberapa bangunan kelas SD Negeri tertua di Kecamatan Mendahara Ulu itu sangat memprihatikan.
Atap kelas bocor, plafon banyak yang jebol, Sebagian Kaca Jendela pecah, sejumlah dinding sekolah yang sebagian terbuat dari kayu tampak bolong dan lantai ruang kelas rusak parah.
Tak layaknya bangunan, diikuti juga oleh buruknya sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Hal itu terlihat dari bangku dan meja yang sudah reyot dan rusak termakan usia. Sebagian kursi pun tak memiliki penahan punggung, sehingga dikhawatirkan membahayakan para siswa.
Yusril, Tenaga pengajar SD Negeri 208 Simpang Tuan mengatakan, rusaknya bangunan sekolah ini sudah terjadi sejak dua tahun lalu.
Saat hujan, air kerap masuk ke dalam kelas dan mengganggu proses belajar mengajar.
Jeleknya kondisi kelas memang dikhawatirkan oleh guru. Seringkali proses belajar mengajar pun terganggu akibat hal tersebut.
Dikatakan Yusril, saat ini sekolah yang memiliki peserta didik sebanyak 240 orang lebih, serta 10 Rombel itu sangat membutuhkan sentuhan renovasi dari pemerintah.
"Kerusakan terjadi sudah sejak dua tahun lalu pak. Harapan kami ada perhatianlah dari pemerintah. Sekolah ini merupakan sekolah tertua di Kecamatan Mendahara Ulu,"kata Yusril kepada wartwan, Kamis (16/07/2020).
Sejumlah peserta didik kelas 6 SD negeri 208 Simpang Tuan yang dijumpai saat tengah bermain di sekitar sekolah juga mengeluhkan hal yang sama.
Mereka yang saat ini masih harus belajar dirumah lantaran aktivitas belajar mengajar disekolah ditutup akibat Pendemi Covid19, berharap pemerintah daerah Segera memberi bantuan untuk perbaikan bangunan sekolah serta bangku dan meja belajar.
"Kami ingin bangunan sekolah kami diperbaiki pak. Bangku dan mejanya juga diganti yang bagus, agar kami bisa belajar dengan nyaman,"ujar Aldi Irawan, Salah seorang pelajar kelas 6 SD Negeri 208 Simpang Tuan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fadila Tazunna, pelajar kelas 6 SD Negeri 208 Simpang Tuan lainnya. Dikatakannya, semenjak 3 bulan terakhir ia bersama siswa dan siswi SD Negeri 208 lainnya diliburkan dari aktivitas di sekolah akibat Pendemi Covid-19.
Fadilah sangat rindu ingin kembali mengikuti proses belajar dan mengajar di sekolah, namun ia merasa khawatir dan was was dengan kondisi bangunan serta sarana dan prasarana sekolahnya yang cukup memprihatinkan.
"Kami rindu ingin sekolah lagi, bosan juga belajar di rumah terus. Harapannya sekolah kami dibangun, meja dan bangku dikelas diperbaiki, agar kami bisa belajar dengan tenang dan nyaman,"tandasnya. (nst)
Editor : Redaksi
Posting Komentar