
MUARASABAK - Warga keluhkan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjungjabung Timur sejak 3 tahun belakangan ini. Bahkan untuk mendapatkan gasl elpiji ini, warga desa harus mencari gas sampai ke Pasar Rantau Rasau, bahkan ke Pasar Nipah Panjang.
Kelangkaan gas 3 kg ini juga dirasakan masyarakat di beberapa kecamatan yang ada di Tanjab Timur, salahsatunya adalah Kecamatan Ratau Rasau, seperti yang dialami Haris (45) warga Desa Karya Bakti Kecamatan Rantau Rasau.
Kepada Radar Tanjab, Haris mengaku, kelangkaan tabung gas elpiji ini, telah dirasakannya sejak lama, kurang lebih 3 tahun belakangan. Mengingat gas elpiji adalah kebutuhan pokok untuk memasak. Dan itu membuat pria 45 tahun ini, harus menjajaki sampai ke Pasar Rantau Rasau yang terletak di Sekunder 16 (13 kilometer dari desa-red), bahkan sampai ke Kecamatan Nipah Panjang untuk mencari elpiji gas 3 Kg.
"Sudah berkisar 3 tahun belakangan di Desa Karya Bakti kesulitan mencari gas elpiji 3 Kg, bahkan untuk mendapatkan gas, saya harus ke Pasar Pelita di SK 16, itu pun sering tidak ada. Kalaupun ada, harganya sudah mahal, seperti jelang hari Raya Idul Adha kemarin, saya sampai ke Nipah Panjang mencari gas, meski dengan harga mencapai Rp 40 ribu tetap saya beli, ‘’ucapnya sambil mengeluh.
Sebagai warga miskin, dirinya berharap kiranya Pemerintah dapat mencarikan solusi, bagaimana di desa mereka tidak lagi sulit mencari gas elpiji. Mengingat sulitnya mencari minyak tanah saat ini, apalagi kayu bakar untuk memasak, saat ini juga sulit didapat.
Terkait keluhan warga Desa Karya Bakti, Ngatijo Selaku Kepala Desa saat dikonfirmasi via telepon selularnya membenarkan, kelangkaan gas elpiji 3 Kg terjadi di desanya.
Dikatakan, kelangkaan gas elpiji tersebut di sebabkan, pasokan subsidi gas 3 Kg untuk Desa Karya Bakti hanya 100 tabung, sementara jumlah warga di desa mencapai 400 Kepala Keluarga(KK), bahkan 100 tabung itu dikelola Badan Usaha Milik Desa(BumDes), hal itu disebabkan, tidak ada pangkalan di Desa Karya Bakti.
"Iya, keluhan warga itu memang benar. Bagaimana bisa cukup, pasokan subsidi gas elpiji 3 Kg hanya 100 tabung, sementara jumlah KK di desa lebih dari 400 KK, dan yang 100 tabung itupun di kelola oleh Bumdes, ‘’ucapnya.
Kepala Desa juga mengaku, di Desa Karya bakti belum ada pemilik pangkalan. Jadi pasokan gas di desa masih jauh dari kata cukup.
"Kami pun dari pihak desa, kerap mencari solusi atas keluhan warga. Dan permasalahan ini akan kami sampaikan ke kecamatan agar di sampaikan Ke Dinas Perindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan). Mudah-mudahan secepatnya mendapatkan solusi, kasihan juga warga, mencari gas kadang sampe ke Pasar Pelita, bahkan ke Nipah Panjang, "terang Kades. (nst)
Posting Komentar