News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

SKK Migas Optimis Target 2030 Dapat Tercapai

SKK Migas Optimis Target 2030 Dapat Tercapai

 


JAKARTA  – Penyelenggaraan 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2020) pada tanggal 2 – 4 Desember 2020 menumbuhkan optimisme Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mencapai produksi minyak dan gas bumi (migas) tertinggi sepanjang sejarah Indonesia di 2030 mendatang.

 

Pada tahun 2030, SKK Migas memiliki target pencapaian produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD), jumlah ini secara total mencapai 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman dalam sambutannya saat menutup konvensi IOG 2020 di Jakarta (4/12). “Salah satu tujuan dari konvensi ini adalah meningkatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan dan pelaku industry untuk mendukung pencapaian visi jangka panjang SKK Migas. Kami bersyukur tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya komitmen dari pemerintah yang tetap menjadikan industry hulu migas sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

 

Komitmen pemerintah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam IOG 2020.

 

Adapun komitmen tersebut akan diaplikasikan melalui penyederhanaan dan efisiensi birokrasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja, kemudahan perizinan melalui satu pintu, kolaborasi antar kementerian, keterbukaan akses data migas untuk para investor, integrasi antar industry hulu dan hilir guna percepatan monetisasi, pemberian paket stimulus, penyesuaian harga gas untuk pertumbuhan industri, serta flexibilitas bentuk kontrak antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak KerjaSama (KKKS)

 

Fatar menyampaikan, saat ini terdapa tempat tantangan besar yang harus dihadapi oleh industry hulu migas yaitu rendahnya harga minyak, pandemi Covid-19 yang belum tuntas, adanya pergeseran terhadap kebutuhan energy terbarukan, dan persaingan antar Negara untuk menarik investasi.

 

“Menanggapi tantangan tersebut, dalam konvensi ini bersama dengan pemerintah, kami merumuskan Sembilan kebijakan fiscal untuk menjadikan industry ini tetap menarik bagi investor, mengedepankan penggunaan digitalisasi data, serta melakukan langkah-langkahcost efficiency agar dapat beradaptasi dengan kondisi saat ini,” ujarnya.

 

Selain itu, terdapat 14 pelaksanaan concurrent forum dari berbagai bidang di SKK Migas yang dilakukan untuk membentuk diskusi kolaboratif antara pemerintah, KKKS, dan asosiasi migas untuk mendukung pencapaian visi 2030.

 

‘’Melalui forum-forum tersebut, kami bersama-sama mendetilkan tantangan yang dihadapi di lapangan, serta berdiskusi terkait langkah solutif apa agar target bersama kita di 2030 dapat tercapai,” Fatar menyatakan.

 

DISKUSI CEO KKKS

Dalam perhelatan IOG 2020, turut diselenggarakan forum diskusi yang dihadiri 35 pimpinan tertinggi KKKS. Dari diskusi tersebut diperoleh beberapa hal yang dibutuhkan oleh KKKS dalam, upaya peningkatan produksi dan efisiensi biaya.

 

“Terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh KKKS untuk menunjang operasi mereka dalam upaya mewujudkan 1 juta barel yaitu percepatan pengadaan dan perizinan melalui satu pintu, mengembangkan local supply chains, kemudahan akses data eksplorasi dan perpanjangan izin, pemberian insentif untuk marginal field dan kegiatan restorasi, regulasi yang jelas terkait aplikasi EOR, serta kejelasan mengenai tanggungjawab kontraktor pada saat transisi berakhirnya wilayah kerja,” jelas Fatar.

 

Fatar menyatakan, bahwa daftar kebutuhan tersebut yang akan menjadi prioritas untuk dapat segera diselesaikan, agar para KKKS dapat focus menjalankan kegiatan operasi, sehingga target produksi 1 jura BOPD dan 12 BSCFD dapat tercapai di 2030.

 

SKK Migas mencatat, sebanyak lebih dari 12.000 peserta terdaftar dalam IOG 2020 dan terdapat 36.000 kunjungan selama 3 hari pelaksanaan yang menjadikan acara ini menjadi acara virtual hulu migas pertama terbesar di Indonesia.

 

“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran dan support dari para peserta, kami tidak menyangka mendapatkan antusiasme yang begitu besar terhadap acara ini. Terimakasih juga kepada pihak sponsor yang mendukung kegiatan ini serta kepada panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini. Tahun depan kami akan menyelenggarakan kembali konvensi ini untuk membahas progress yang telah dilakukan dalam upaya mendukung visi jangka panjang 2030, sampai jumpa. (asm/sumber Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas)

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar