Banyak Peradaban di Tanjabtim Masih Misteri, Romi : Kami Butuh Sejarah Kami Dibuka
Bupati Tanjungjabung Timur, H Romi Hariyanto
MUARASABAK
- Dihadapan Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan RI, Prof DR H Muhadjir Effendy, Bupati Tanjabtim, Romi
Hariyanto menyampaikan terkait dengan keluh kesahnya tentang masih banyaknya
misteri peradaban di Kabupaten Tanjabtim yang masih misteri.
Dimana sampai saat ini, belum satu pun
peninggalan-peninggalan sejarah di Kabupaten Tanjabtim, seperti perahu kuno dan
Siti Hawa yang belum diketahui sejarahnya. Tentunya hal tersebut berkaitan
dengan jati diri dan dari mana asal masyarakat Kabupaten Tanjabtim.
"Kami
ingin tahun siapa diri kami dan apa bangsa kami. Tolong bantu buka sejarah
kami. Kami bangga Candi Muaro Jambi mendapat bantuan dari Pusat tahun ini, tapi
kami juga akan lebih senang kalau Siti Hawa juga dibongkar tahun depan,"
ucap Bupati dihadapan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI dan Gubernur Jambi, DR H
Al Haris Ssos MH pada kegiatan Kenduri Lawang Swarna Bumi, Senin (19/9) siang.
Selain itu, Romi bercerita bahwa Ia adalah
saksi hidup terkait dengan perkembangan dan perubahan sungai Batanghari dari
waktu ke waktu. Romi menegaskan, bahwa sungai Batanghari sedang merana.
Maka dari
itu, dirinya bersama masyarakat Kabupaten Tanjabtim menuntut supaya sungai kami
kembali bersih, sungai tidak lagi merana dan sungai kami harus jadi sumber
kehidupan.
"Hari ini kami cuma dapat nyicip mercuri nya pak. Dulu aktifitas di sungai
Batanghari seperti nyuci, mandi hingga mencari udang di tepi sungai, tapi kini
sudah jarang. Harapan kami kepada bapak, bantu kami bagaimana cara untuk
membudayakan sungai Batanghari kepada anak cucu kami," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof DR H Muhadjir Effendy menuturkan,
bahwa dari 70 tahun Indonesia merdeka, Undang-undang tentang kebudayaan baru
terlahir pada tahun 2017 lalu. Maka dari itu, pusat saat ini sedang tancap gas,
bagaimana cara memajukan itu semua yang ada di daerah-daerah.
"Karena
kejayaan nasional itu ada dipuncak kebudayaan lokal yang ada di daerah, karena
nasional tidak memiliki budaya. Jadi jika budaya-budaya lokal dan sejarah tidak
kita gali dan dilestarikan, maka kita tidak akan memiliki kebudayaan
nasional," tukasnya.(lan/jambiekspres.co.id)
Posting Komentar