Tanggap Darurat, MDMC Hadapi Erupsi Merapi
YOGYAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) segera merespon peningkatan status Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III), yang sudah ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 5 November 2020 mulai pukul 12.00 WIB.
Pasca penetapan
status siaga Merapi tersebut, MDMC PP Muhammadiyah melakukan rapat koordinasi
dengan MDMC wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan MDMC daerah di lingkar Merapi
yaitu Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali secara daring kemarin (5/10).
Rapat dipimpin
oleh Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Indrayanto dan dihadiri oleh Ketua
MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan beserta jajaran pimpinan harian lainnya.
Indrayanto
mengatakan, bahwa rapat koordinasi tersebut untuk
mengetahui sejauhmana kesiapan wilayah dan daerah di kawasan lingkar Merapi
dalam menghadapi status Merapi yang bisa berubah setiap saat.
“Mengingat
respon siaga Merapi kali ini dilaksanakan masih dalam situasi pandemi Covid-19,
oleh karena itu kami menekankan respon dengan penerapan protokol kesehatan baik
bagi petugas maupun masyarakat terdampak,” katanya.
Sementara itu
Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah dalam
pernyataannya mengatakan, bahwa MDMC setiap daerah
agar segera menentukan langkah dan mempersiapkan potensi masing-masing.
“Penting juga
MDMC untuk menyiapkan tim kesehatan karena masih dalam suasana pandemi
Covid-19, jangan sampai tempat pengungsian jadi kluster baru, ini harus
dihindari. Oleh karena itu MDMC juga harus mengingatkan betul warga untuk taat
protokol kesehatan” katanya.
Budi Setiawan
menambahkan, bahwa respon Merapi saat ini bukan hanya
berhadapan dengan Covid-19 tapi berpotensi juga terdampak imbas La Nina,
sehingga bencana yang dihadapi bersifat multi hazard.
“MDMC yang
sudah belajar penanganan multi hazard harus mampu membantu sekaligus mendidik
masyarakat,” pungkasnya.
Terkait dengan
kesiapan wilayah dan daerah di kawasan Merapi baik MDMC Yogyakarta maupun Jawa
Tengah sudah melaksanakan koordinasi di masing-masing wilayah.
Ketua MDMC Jawa
Tengah, Naibul Umam Ekosakti mengatakan, bahwa
pihaknya langsung berkoordinasi dengan MDMC di kawasan lingkar Merapi yang
masuk Jawa Tengah yaitu Magelang, Boyolali dan Klaten.
Aktifitas
respon siaga Merapi yang cukup signifikan kemarin (6/10) dilakukan oleh MDMC
Kabupaten Magelang. Asroni, Ketua MDMC Kabupaten Magelang melaporkan hari ini
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah di Muntilan sudah dipakai untuk menampung warga
dari dusun Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun yang masuk dalam
kawasan berbahaya sesuai keputusan BPPTKG.
“Kami sudah
membentuk pos koordinasi yang berada di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan
3 pos pelayanan di cabang Dukun, Srumbung serta Sawangan. Kami juga siapkan
Gedung Dakwah Muhammadiyah Bakalan dan Darul Arqom Muntilan sebagai tempat
penampungan tambahan,” katanya.
Di Balai Desa
Deyangan, Mertoyudan tempat menampung warga dari Desa Krinjing, Kecamatan
Dukun, MDMC Kabupaten Magelang menempatkan relawan untuk melakukan pendampingan
warga. Bahkan peran MDMC di Deyangan mendapat apresiasi khusus dari Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Magelang yang meninjau langsung kesiapan
BPBD Kabupaten Magelang dan Pemdes
Deyangan dalam menyambut pengungsi, Jum’at (6/11).
Untuk daerah
lainnya yaitu MDMC Klaten sudah mendapatkan tugas dari BPBD Klaten untuk
ditempatkan di shelter Prambanan. Sedangkan MDMC Boyolali akan membantu di
sektor kesehatan untuk warga dari desa Tlogolele dan Klakah Kecamatan Selo yang
jika terjadi erupsi akan diungsikan ke wilayah Kabupaten Magelang karena lebih
dekat dari Selo.
Sementara itu
Irfan Isnaeni, Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC DIY mengatakan bahwa
MDMC DIY juga sudah melaksanakan koordinasi dengan MDMC Sleman dan MDMC Sleman
sudah membentuk pos koordinasi di kantor Pimpinan Daerah Aisyiyah Sleman dan
tiga pos pelayanan yaitu di Pakem, Turi serta Cangkringan.
Dalam mendukung
pelaksanaan respon jika terjadi erupsi Merapi, MDMC juga menetapkan daerah
penyangga yang bertugas membantu 3 MDMC daerah di kawasan lingkar Merapi yang
masuk Jawa Tengah. MDMC Kabupaten Magelang nantinya akan dibantu oleh MDMC
Wonosobo, Temanggung dan Purworejo, MDMC Kabupaten Boyolali dibantu oleh MDMC
Sragen, Surakarta, Kendal dan Semarang. Sedangkan MDMC Klaten akan dibantu oleh
MDMC Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar. (asm/sumber MDMC
PP Muhammadiyah)
Posting Komentar