News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Inspirasi dari Seragam Sekolah Putih Abu-Abu, Ratnawati SPd Ciptakan Buku (1)

Inspirasi dari Seragam Sekolah Putih Abu-Abu, Ratnawati SPd Ciptakan Buku (1)


            Wartawati Musdalifah Rachim saat mewawancarai Ratnawati SPd, Penulis Buku 
                                                              Ketika Putih Abu-Abu Menjadi Pelangi

Tidak banyak jumlah perempuan di Provinsi Jambi yang memiliki ketertarikan pada dunia kepenulisan, namun perempuan yang satu ini,  dia adalah Ratnawati SPd mampu menoreh sejarah dalam hidupnya bahwa dia memiliki hasil karya intelektual yang membuat namanya terukir indah dalam sebuah buku fiksi (Novel) hasil karyanya sendiri yang diberinya judul, "Ketika Putih Abu-Abu Menjadi Pelangi," walau sejatinya perempuan yang terlahir di sebuah desa di Kecamatan Bram Itam, Kabupaten  Tanjungjabung Barat ini berprofesi sebagai guru SMA di Kualatungkal, namun bakatnya dalam merangkai narasi menjadi literasi yang layak baca adalah sebuah prestasi.


Kesan perdana saat bertemu Ratnawati tergambar sosok seorang guru perempuan yang lembut namun berkharisma, pertengahan bulan Maret 2021 Radar Tanjab mengundang perempuan guru Kimia tersebut untuk hadir di kantor media ini, buat bincang-bincang seputar novel yang diciptakannya.

"Saya mengajar mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 8 Kualatungkal sejak tahun 2006, selain aktivitas sehari-hari saya selaku ibu rumah tangga, dan ibu dari dua anak yang saya miliki, namun menulis adalah merupakan hobi saya sejak  SMA, tetapi waktu di sekolah dasar dahulu jika ada lomba mengarang di sekolah saya selalu juara," ujar  Ratnawati, mengawali obrolan dengan Radar Tanjab siang itu.

Menjadi guru merupakan panggilan bathin baginya, namun kegemaran menulis tidak pula diabaikan olehnya walau tugas utamanya selaku tenaga pendidik sangat menyita waktu, namun perempuan yang telah memiliki buku antologi puisi dengan judul "Rasa" ini. Bagi Ratnawati meluangkan waktu untuk menulis sangat penting baginya atas "kekayaan" imajinasi yang dimilikinya agar dapat tersalurkan secara efektif agar tidak menjadi "sampah" khayal semata, namun perlu pemberdayaan terhadap anugerah luhur Ilahi Rabbi kepadanya dengan disarikan menjadi sebuah karya yang dapat menjadi "warisan" ilmu bagi generasi yang akan datang." (Musdalifah Rachim/bersambung)

 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar